AUTONOMOUS TRAIN CONTROL SYSTEM - WRAP Entrepreneurship (Capstone)

MUHAMMAD ALHAFIZH DAFATAMA SUSANTO

Informasi Dasar

89 kali
23.04.6626
621.317
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAK

 

 

Kereta adalah salah satu transportasi umum yang paling aman, efektif, dan efesien untuk memobilisasi manusia dan barang dalam jumlah besar. Sistem kontrol kereta tanpa masinis menjadi populer didunia khususnya, teknologi ini sudah ada diterapkan selama beberapa tahun

,Namun untuk sistem kereta api di Indonesia masih kurang baik terhadap pemilihan block signalling pada kereta api. Block Signalling merupakan sebuah persinyalan dengan membagi lintas menjadi beberapa blok dan setiap blok hanya boleh diisi satu kereta dalam satu waktu. Block Signalling mempunya dua jenis yaitu fixed block dan moving block. Di Indonesia sistem pengoperasian kereta masih banyak menggunakan sistem fixed block, Pengertian fixed block ialah panjang setiap block adalah tetap, dalam arti awal blocknya adalah di suatu stasiun dan berakhir ketika bertemu stasiun selanjutnya. Penggunaan fixed blok pada lintas yang dilalui beberapa jenis kereta seperti kereta lokal, kereta high speed dan kereta barang. Yang menjadi masalah utama kekurangan dari sistem fixed block adalah jumlah kereta yang di lintas terbatas karena harus menyediakan open block secara manual dan juga buffer sebagai penghalang di ujung rel kereta api.

 

Untuk meningkatkan kualitas sistem pengoperasian kereta, koordinasi kereta gerakan kereta dan efesiensi sistem kontrol kereta otonom (ATCS). Maka kami merancang sistem kereta menjadi moving block, Moving block merupakan sistem persinyalan berdasarkan memblok zona di masing-masing kereta agar menjadi lebih mudah identifikasi posisi kereta secara tepat, cepat, aman, dan juga dapat memperkecil resiko tabrakan antar kereta. Untuk penelitian kami memberikan tiga kontribusi utama yaitu, mengetahui kecepatan kereta, mengatur jarak aman antara kereta dengan kereta lain nya, dan kereta dapat berhenti sesuai titik pemberhentian nya dan dapat dimonitoring secara real di smartphone.

 

Setelah dilakukan pengujian dan analisis di penelitian kami mendapatkan perbandingan kecepatan kereta (KRL) dengan prototype adalah 1: 50 dan kami membagi kecepatan kereta menjadi 3 mode yaitu dengan kecepatan maksimal (fast) dari kereta real (KRL) yaitu 63,4 Km/jam dan kecapatan di prototype 1,26 Km/h, kecepatan rata-rata (middle) kereta real (KRL) yaitu 50 km/jam dan di prototype 1 km/jam lalu yang terkahir mode (slow) di Kereta real (KRL) yaitu 39,4 km/h dan di prototype 0,78 km/h, sistem itu kami sematkan dikereta prototype kami yang pertama, dan untuk pengaturan jarak aman kami menyematkannya di kereta prototype

 

kedua dan kami membaginya dengan 3 mode juga yaitu jarak 0-10 cm (danger), jarak 11-20 (safe) dan 21-30 (to far) dan untuk sistem pemberhentiannya kami memberi perintah jika jarak kurang dari 10 cm dari kereta pertama didepannya yaitu kereta prototype pertama maka kereta prototype kedua akan berhenti. Untuk perbandingan jarak aman kereta real (KRL) dengan kereta prototype adalah 1:13.333 , lalu yang terakhir adalah sistem monitoring kami menggunakan MIT aplikasi yang tersambung dengan smartphone yang berguna untuk menghidupkan kontroller di prototype dan mengetahui kecepatan, jarak aman dan keberadaan kereta prototype.

Kata Kunci: Block Signalling, Fixed Block, Moving Block, MIT, KRL

Subjek

TUGAS AKHIR
 

Katalog

AUTONOMOUS TRAIN CONTROL SYSTEM - WRAP Entrepreneurship (Capstone)
 
xv, 90p.: il,; pdf file
Inggris

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

MUHAMMAD ALHAFIZH DAFATAMA SUSANTO
Perorangan
Ahmad Sugiana, Novi Prihatiningrum
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Elektro
Bandung
2023

Koleksi

Kompetensi

  • TUI4B4 - TUGAS AKHIR

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini