Kegiatan audit dilakukan sesuai dengan standar auditing yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yaitu Standar Pengendalian Mutu (SPM) sebagai indikator kualitas audit.
Kasus kurangnya kualitas audit di Indonesia ditemukan pada kasus PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atas kecurangan pengakuan pendapatan pada laporan keuangan yang disebabkan lemahnya kompetensi seorang auditor dalam penerapan standar auditing yang berlaku.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan unsur-unsur Sarbanes Oxley-Act terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung secara simultan dan parsial. Unsur-unsur yang terdapat dalam Sarbanes Oxley Act tersebut meliputi seksi 103, 104, 105, 201, 204, 207.
Populasi yang digunakan adalah 34 Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung. Penelitian ini menggunakan analisis data regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan SOX dalam kegiatan audit berpengaruh signifikan secara simultan, namun apabila melihat setiap section secara parsial SOX 103, SOX 104, SOX 105, SOX 204, dan SOX 207 tidak berpengaruh secara parsial dan SOX 201 berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor.
Kata Kunci : Kualitas Audit, Sarbanes Oxley Act, Kantor Akuntan Publik.