Kesedihan merupakan sebuah fenomena emosional batin manusia tentang kehilangan segala sesuatu dan tidak dapat dimilikinya karena berbagai macam hal khususnya kesepian dimana rasa kasih sayang dan peran orang lain tidak dapat terpenuhi hingga seseorang itu menjalani fase tahapan kesedihan hingga dia menerima keadaan tersebut. Hal emosional dan fenomena perasaan yang abstrak jiwa manusia tersebut dapat divisualisasikan melalui animasi yang berupa kumpulan gambar bergerak secara simultan imajinatif dan fleksibel. Tujuan pengangkatan fenomena kesedihan kedalam format animasi sebagai bentuk penggambaran tahapan kesedihan manusia dengan menjelaskan di setiap tahapannya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif tentang pengangkatan teori kesedihan Kubler Ross dan Teori Maslow tentang hierarki kebutuhan manusia tingkat ke-3 tentang kasih sayang dengan penafsiran melalui penggambaran hasil karya Don’t Come. Hasil yang didapatkan dengan pengkaryaan Don’t Come dapat dijelaskan 5 tahapan kesedihan di tiap tahapannya secara imajinatif dan keabsurdan emosional serta psikologi seseorang dengan baik melalui kelebihan dari media visualisasi animasi. Kekurangan dalam visualisasi animasi terletak pada suara yang tidak merupakan perekaman secara langsung saat produksi seperti film pada umumnya dan wajib merekayasa dan kelemahan terdapat pada teknik animasi yang membutuhkan waktu lebih lama dikarenakan penggambaran tiap frame, opportunity yang bisa diraih dalam karya animasi dimana masih lebih sedikit dibanding karya rekam konvensional sehingga membuat seniman visual bisa memperkaya dunia animasi.