Semakin hari, angka kasus pelecehan seksual dengan korban remaja di bawah umur semakin meningkat. Pelecehan yang dilakukan secara fisik maupun verbal, menyebabkan kerugian fisik hingga mental pada remaja. Menurut KPAI di tahun 2021, korban pelecehan seksual didominasi oleh remaja sekolah tingkat SMP dengan jumlah 36% dari total 207 korban. Pencegahan pelecehan seksual berbanding lurus dengan pengetahuan remaja mengenai pendidikan seksual itu sendiri. Namun, terdapat hambatan komunikasi antara remaja dan orang tua serta belum tersampaikannya pendidikan seksual dengan maksimal pada pendidikan formal. Maka dari itu, dibutuhkan media edukasi yang dapat membantu remaja usia 12-16 tahun untuk mengenal lebih jauh akan dirinya dan bagaimana mencegah pelecehan seksual. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui pengumpulan data secara studi pustaka, observasi, wawancara, juga penyebaran kuesioner serta analisis deskriptif dan matriks. Hasil penelitian berupa buku interaktif dengan materi pubertas, kecerdasan emosi, dan pencegahan pelecehan seksual. Adanya perancangan ini diharapkan dapat menanamkan pendidikan seksual bagi siswi SMP melalui pemahaman mengenai diri dengan keikutsertaan pada aktivitas yang ada pada buku.
Kata kunci: edukasi, pelecehan seksual, pendidikan seksual, pubertas.