Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi. Menurut Fitri, Rachmawati, & Haristianti (2020), banyak orang berdatangan ke kota Bandung dengan berbagai alasan yang menyangkut peningkatan motivasi fisik/psikologis hingga kesehatan, kenyamanan serta relaksasi. Berdasarkan data dari Dukcapil Kemendagri pada tahun 2021 tercatat bahwa jumlah penduduk di Kota Bandung mencapai sekitar 2.530.000 Jiwa, yang artinya dengan wilayahnya yang seluas 166,59 km2, kepadatan penduduk di Kota Bandung pun mencapai 15.170 jiwa/km2 nya. Namun tingginya tingkat kepadatan penduduk di Kota Bandung mengakibatkan semakin terbatasnya lahan yang dapat dipergunakan sebagai area pemukiman/hunian sehingga apartemen pun mulai dibangun sebagai pengganti dari rumah tinggal. Selanjutnya, metode penelitian dilakukan melalui serangkaian proses seperti menelaah isu dan fenomena yang terjadi, melakukan pengumpulan data terkait topik pembahasan melalui survei lapangan, penyebaran kuesioner, dokumentasi, dan studi literatur, kemudian melakukan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif terhadap data studi preseden, studi banding, site eksisting dan perancangan, serta kebutuhan perancangan. Hasil dari perancangan ini yaitu perancangan apartemen yang menerapkan desain hijau /dipengaruhi unsur alam pada elemen interiornya yang mampu memberikan ketenangan, kenyamanan, dan relaksasi kepada penggunanya. Melalui perancangan ini, diharapkan dapat menghasilkan desain yang memberikan dampak positif terhadap penggunanya untuk membantu gaya hidup sehat secara langsung maupun tidak langsung melalui desain yang ramah lingkungan (sustain) serta mampu memberikan daya tarik tersendiri untuk bersaing dengan bangunan vertikal lainnya di Kota Bandung.
Kata kunci: Apartemen, Desain Biofilik, Pola Hidup Sehat, Interior