PT. Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan yang fokus pada sektor industri penerbangan. Salah satu hasil produksi dari PT. Dirgantara Indonesia adalah komponen untuk pesawat airbus A350. Divisi produksi perusahaan melibatkan beberapa langkah termasuk perencanaan material bahan baku, perencanaan produksi, proses produksi dan pengiriman. Berdasarkan data dari pabrik PT Dirgantara Indonesia tingkat produksi masih berada di bawah target pengiriman yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini, pabrik PT Dirgantara Indonesia memiliki tolak ukur yang belum efektif untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok perusahaan sehingga konsep Supply Chain belum dilakukan secara optimal. Supply Chain Operation Reference (SCOR) digunakan untuk mengukur performansi dari suatu perusahaan. Dalam penerapannya diperlukan tools untuk mengidentifikasi Key Performance Index (KPI) dan kemudia di kombinasikan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pengambilan keputusan serta menentukan prioritas indikator-indikator yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang. Selanjutnya yaitu perancangan sistem monitoring yang digunakan untuk memverifikasi seluruh proses sudah sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang sudah dilakukan, diperoleh 11 KPI perspektif BSC pengukuran kinerja rantai pasok pada aktivitas produksi pabrik PT Dirgantara Indonesia. Sistem pengukuran kinerja yang telah dirancang pada penelitian ini menggunakan aplikasi Microsoft excel. Hasil analisis korelasi antara sistem monitoring dengan efektivitas proses produksi dapat disumpilkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan yang kuat.