Manajemen laba merupakan suatu tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh manajemen pada laporan keuangan dengan maksud untuk mempercantik laporan keuangan dengan melakukan manipulasi data pada saat penyusunan laporan keuangan. Timbulnya manajemen laba adalah dampak persoalan keagenan yang seringkali dipicu oleh adanya pemisahan peran atau perbedaan kepentingan antara pemilik (principal) dengan manajer (agent) perusahaan. Tindakan ini bertujuan untuk mengelabui investor maupun stakeholder yang ingin mengetahui kinerja keuangan dengan cara menaikan maupun menurunkan laba pada laporan keuangan. Manajemen laba dihitung menggunakan proksi Discretionary Accrual.
Penelitian ini bertujan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021.
Populasi pada penelitian ini yaitu perusahaan transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling sehingga memperoleh sampel penelitian sebanyak 15 perusahaan dengan periode pengamatan selama lima tahun sehingga memperoleh total sampel sebanyak 75 perusahaan. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 12.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba. Secara parsial profitabilitas berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Sedangkan leverage dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.