Sumber dan jaringan informasi oleh Badan Intelijen adalah proses perekrutan terhadap pihak-pihak yang dianggap potensial untuk direkrut, untuk menjaga pasokan informasi tetap terjaga. Persoalan yang muncul terkait dengan sumber dan jaringan informasi adalah kurang terbinanya pihak-pihak yang menjadi sumber informasi, sehingga tidak terbentuk jaringan informasi yang terjaga keberadaannya. Meskipun perekrutan terhadap sumber informasi telah dilakukan dengan mengikuti proses dan tahapan yang panjang, terkadang proses dan tahapan panjang tersebut sering diabaikan. Kondisi seperti ini menjadikan pihak-pihak yang memiliki akses terhadap informasi cenderung enggan memasok informasi ke Badan Intelijen karena minimnya perhatian. Karenanya, Badan Intelijen sering mengalami kehilangan atau ditinggal sumber informasi, dan harus memulai dari awal untuk mendapatkan pihak-pihak potensial sebagai sumber yang memiliki akses terhadap informasi yang dibutuhkan agar mendapat pasokan informasi yang dibutuhkan Badan Intelijen.
Jika Badan Intelijen tidak memiliki informasi yang cukup, maka hal tersebut dapat mengganggu jalannya fungsi, tugas, misi, kegiatan, dan operasi intelijen yang dilakukan Badan Intelijen. Apabila Badan Intelijen secara institusi tidak menjaga sumber dan jaringan informasi yang dimiliki, maka secara tidak langsung Badan Intelijen melemahkan fungsi, tugas, misi, kegiatan, dan operasi intelijen yang dilakukan. Dengan terbatasnya sumber dan jaringan informasi yang dimiliki Badan Intelijen, maka berpotensi menyulitkan organisasinya dalam menjalankan fungsi, tugas, misi, kegiatan, dan operasi intelijen yang diembannya. Kelemahan Badan Intelijen terhadap sumber dan jaringan informasi menjadikan tidak efektifnya kerja-kerja intelijen terhadap tugas-tugas pokok dan fungsi yang menjadi kewajibannya. Oleh karena itu, catatan-catatan terhadap persoalan sumber dan jaringan informasi harus menjadi perhatian bagi Badan Intelijen untuk mengoptimalkan peran organisasinya guna menjamin dan memastikan pasokan informasi dari sumber serta jaringan informasi tetap terjaga. Kebutuhan Jaringan sebagai Sumber Informasi semakin penting. Kondisi tersebut menjadikan posisi keberadaan jaringan informasi sangat penting bagi Badan Intelijen, karena menjadi jalan untuk mendapatkan pasokan informasi yang tidak dapat disuplai oleh personil dan agen intelijen internal. Oleh karenanya, buku ini hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut.