Hasil kinerja keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu dirinci dalam laporan keuangan. Evaluasi terhadap laporan keuangan diperlukan karena banyak penyebab yang dapat menyebabkan kenaikan dan penurunan data dalam laporan keuangan. Temuan evaluasi ini dapat memberikan informasi kepada para pengambil keputusan bisnis. Proses penilaian keberhasilan suatu perusahaan terlihat pada rasio-rasio keuangan perusahaan, termasuk rasio aktivitas. Total Asset Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO), dan Fixed Asset Turnover adalah rasio aktivitas yang dipertimbangkan dalam penelitian ini (FATO). Teknik kuantiTATOif dengan analisis K-Means Clustering yang digunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Informasi yang digunakan adalah data sekunder dengan menggunakan 14 perusahaan subkontraktor periode 2019-2021 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai unit observasi. Dari analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah cluster yang optimal adalah 4 cluster. Hasil dari analisa bahwa perusahaan di cluster 0 sebanyak 7 perusahaan yang mana nilai rasio aktivitas berada di bawah standar industri. Cluster 1 terdiri dari 5 perusahaan yang mana rasio ITO telah memenuhi standar industri sedangkan rasio TATO & FATO berada dibawah standar industri. Cluster 2 terdiri dari 1 perusahaan dengan TATO berada dibawah standar industri, ITO jauh melampaui standar industri, sedangkan FATO telah memenuhi standar industri. Cluster 3 terdiri dari 8 perusahaan yang mana nilai rasio aktivitas berada di bawah standar industri.