Perubahan zaman tentunya mampu mengubah kebiasaan manusia. Salah satunya adalah kebiasaan dalam melakukan sebuah perjuangan. Masih banyak masyarakat, khususnya kalangan muda, yang tidak menerapkan tindakan berjuang sejak remaja. Karena itu, dalam iklan QRIS “Pusaka Pemersatu Nusantara” menampilkan adegan penggabungan dua latar belakang, yaitu kolosal dan modern, sebagai bentuk representasi kedua sisi perjuangan yang berbeda dari pemeran utamanya. Pada penelitian ini berfokus pada representasi makna perjuangan dari anak muda yang diperankan oleh Kesatria Amandana sebagai pemeran utama hingga dianalisis menggunakan konsep segitiga makna Charles Sanders Peirce yang diklasifikasikan menjadi representamen (qualisign, sinsign, legisign), objek (icon, index, symbol), dan interpretan (rhema, decisign, argumen). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna perjuangan yang terdapat dalam iklan QRIS “Pusaka Pemersatu Nusantara”. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme melalui pengumpulan data primer maupun sekunder. Hasil daripada penelitian ini yaitu menunjukkan adanya makna perjuangan melalui keenam nilai nasionalisme yang telah diterapkan dan didukung berdasarkan uraian dari 8 adegan terpilih. Peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya mampu membahas hal yang serupa namun berdasarkan paradigma kritis, dan diharap anak muda untuk mampu berjuang dimulai dari melakukan hal-hal sederhana disertai penerapan nilai-nilai nasionalisme.
Kata Kunci: Iklan QRIS, Makna perjuangan, Semiotika, Charles Sanders Peirce