Penggunaan sistem informasi juga digunakan di banyak perusahaan besar, tidak hanya untuk membantu menjalankan bisnis tetapi juga untuk digunakan sebagai lingkungan untuk bekerja, membuat kesadaran keamanan sistem informasi sangat penting di era modern saat ini dan pertumbuhan teknologi yang pesat. Tidak hanya pada perusahaan yang memang berbasiskan teknologi saja yang menggunakan keuntungan dari teknologi dan perkembangan zaman, namun perusahaan besar yang bergerak di bidang MIGAS layaknya Perusahaan X ikut turut menggunakan teknologi sebagai wadah dalam melakukan dan melaksanakan pekerjaannya. Kompleksitas dari permasalahn keamanan informasi dibagi menjadi dua, yaitu keamanan system dan pengguna. Tiap perusahaan tentunya memiliki tuntutan dalam mendapatkan, menyimpan, mengelola dan menjamin kerahasiaan serta keamanan data perusahaan, demi menjamin kelangsungan aktivitas bisnis perusahaan. Namun, dari informasi yang di dapat penulis mengenai perusahaan X, hingga saat ini masih banyak ditemukan insiden-insiden dari keamanan informasi yang berasal dari kelalaian pegawai. Seperti temuan terjebaknya pegawai dalam simulasi email phising. Studi ini mencoba untuk memastikan tingkat pengetahuan manajemen keamanan informasi di antara anggota staf divisi TIK Indonesia Perusahaan Minyak X. Karyawan divisi TIK perusahaan X diberikan kuesioner untuk diisi sebagai bagian dari penyelidikan. Kuesioner Aspek Manusia Sistem Informasi (HAIS-Q), yang memiliki tujuh area penekanan di setiap dimensi pengetahuan, sikap, dan perilaku, digunakan untuk membuat kuesioner. Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam analisis data. Menurut temuan penelitian, pekerja divisi X termasuk dalam kelompok pekerja "baik".
Kata Kunci: Keamanan Informasi, Perusahaan MIGAS, Manajemen keamanan informasi.