Masyarakat pada era digital selalu memanfaatkan teknologi dalam setiap kegiatannya termasuk kegiatan bekerja dan kegiatan sehari-hari. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi sehingga kebiasaan dalam bekerja juga bergeser pada bidang kerja yang memanfaatkan teknologi. Pergeseran kebiasaan dan budaya kerja inilah yang kemudian menciptakan pergeseran fungsi pada perpustakaan. Perpustakaan di era ini tidak lagi menjadi sekedar fasilitas koleksi bacaan dan koleksi rekam yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, namun juga menjadi area untuk bekerja dan beraktivitas. Kebiasaan bekerja yang bergeser pada kebiasaan kerja kolaboratif ini menjadikan masyarakat lebih gemar bekerja pada area coworking ketimbang area kerja konservatif. Perpustakaan Kota Bogor memiliki koleksi bacaan yang telah mencapai jumlah 118% berdasarkan standar koleksi menurut Peraturan Kepala Perpustakaan nasional, namun tingkat kedatangan pengunjung masih tergolong rendah dan hanya mencapai 30% dari keseluruhan target kunjungan. Rendahnya tingkat kunjungan ini disebabkan oleh penyediaan sistem fasilitas yang masih bersifat konservatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif pasif pada perpustakaan, serta dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana pergeseran fungsi perpustakaan di era digital, dan melakukan analisis mengenai penggayaan desain interior dan kaitannya dengan kenyamanan pengunjung. Penggayaan Homey Style dinilai lebih cocok untuk digunakan pada perpustakaan hybrid di era digital ketimbang penggayaan modern kontemporer.
Kata Kunci: Perpustakaan, Fungsi, Penggayaan Interior