Dalam beberapa tahun terakhir, pengguna media sosial mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Pada
bulan Januari 2022 pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang yang mengalami
peningkatan sebesar 12,35% dari tahun sebelumnya. Dengan peningkatan yang cukup tinggi tersebut,
maka semakin banyak masyarakat yang cenderung mencari informasi melalui media sosial. Meskipun
banyak kelebihan yang diberikan oleh media sosial, namun kualitas informasi di media sosial lebih
rendah dibandingkan dengan media berita tradisional karena banyak informasi hoax yang tersebar.
Dengan banyaknya kerugian yang dirasakan oleh informasi hoax, memunculkan banyak penelitian untuk
mendeteksi informasi hoax di media sosial, khususnya informasi yang banyak tersebar di Twitter. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membandingkan metode LSTM dan IndoBERT dalam mendeteksi hoax
dengan menggunakan dataset yang diambil dari Twitter. Pada penelitian ini, dilakukan percobaan
mencari parameter terbaik dari metode LSTM dan percobaan menggunakan metode IndoBERT. Metode
IndoBERT menunjukkan performa yang baik dengan nilai rata-rata akurasi sebesar 91,62 %, dan model
LSTM memberikan nilai rata-rata akurasi sebesar 87,61% dengan menggunakan kombinasi parameter
nilai dimensi Word2Vec, yaitu 200, dan unit LSTM, yaitu 128. Dalam penelitian ini IndoBERT mampu
memberikan hasil akurasi yang lebih baik dari LSTM dalam melakukan deteksi hoax.