Perkembangan teknologi komunikasi telah menciptakan disrupsi dalam banyak aspek kehidupan. Disrupsi ditemui manakala terjadi hal-hal yang berbeda dan dirasakan mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Perlahan tapi pasti hal itu menciptakan perubahan positif maupun negative pada kebiasaan kita sehari-hari. Komunikasi adalah salah satu aspek kehidupan yang mengalami perubahan itu. Disrupsi dijumpai dalam kegiatan komunikasi pada berbagai level dan konteks. Komunikasi dengan media internet telah menjadikan interaksi tatap muka secara fisik tergantikan oleh interaksi secara virtual. Perubahan positif terjadi manakala teknologi komunikasi yang ada mampu memaksimalkan pencapaian kepentingan personal maupun organisasional secara efektif dan efisien. Perubahan negative terjadi ketika disintegrasi secara komunal, organisasional maupun nasional muncul akibat persebaran informasi menyesatkan (hoaks) melalui berbagai platform media baru yang ada.
Secara garis besar, dari berbagai artikel yang ada dalam buku ini bisa dikelompokkan dalam dua isu utama terkait media konvensional dan media baru. Dalam kaitannya dengan media konvensional berbagai artikel yang ada mencoba menunjukkan tantangan dan peluang yang bisa dilakukan oleh media konvensional dengan adanya teknologi terbaru ini. Adaptasi melalui konvergensi dengan berbagai platfom media baru menjadi strategi media konvensional untuk tetap bertahan dan berkembang di era digital sekarang ini.
Dalam kelompok media baru dijumpai beberapa artikel yang membahas efek politik, ekonomi dan legal dengan kehadiran berbagai platform media baru. Efek politik terlihat dari persebaran informasi menyesatkan (hoaks) yang dilakukan secara personal, komunal atau organisasional melalui berbagai media sosial yang ada untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi politik tertentu terkait kegiatan pemilihan umum ataupun pembuatan kebijakan public di Indonesia. Efek ekonomi terlihat dari berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan oleh produsen dan konsumen untuk memanfaatkan secara efektif dan efisien keberadaan berbagai platform media baru yang ada untuk memenuhi secara maksimal kepentingan ekonomistik masing-masing. Efek legal terlihat dari implikasi hukum secara luas akan arti penting kebebasan berekspresi yang bisa dilakukan secara individual, komunal, maupun organisasional di tingkat local, nasional maupun global untuk menyebarluaskan berbagai informasi terkait identitas politik, ekonomi, social, dan budaya tertentu dengan derajat kualitas beragam. Disintegrasi menjadi ancaman nyata dan serius ketika wacana public dipenuhi dengan informasi tidak bernas dan tidak berkualitas. Masing-masing artikel yang ada mencoba untuk memberikan solusi atas kemungkinan berbagai efek negative tersebut. Konvergensi platform media, informasi bernas dan berkualitas, serta literasi digital tampaknya menjadi orientasi bersama untuk mengatasi efek-efek yang tidak diinginkan tersebut.
Daftar Isi
Bagian 1 Media Konvensional
Bab 1 Disrupsi Komunikasi di Era Digital: Tantangan dan Peluang Industri Media Konvensional Sunarto
Bab 2 Tinder, Tiger, Power dan Dokumenter Amida Yusriana
Bab 3 Disrupsi Stereotipe Ras di Film Anak Hapsari Dwiningtyas Sulistyani dan Djoko Setyabudi
Bagian 2 Media Baru
Bab 4 Ekonomi Politik Hoaks di Era Disrupsi Digital Triyono Lukmantoro
Bab 5 Narasi Diskriminasi Hak Politik Difabel: Netnografi di Akun Media Sosial Peduli Difabel Nurul Hasfi dan Turnomo Rahardjo
Bab 6 Moderasi Konten pada Platform Digital: Tantangan Pengaturan Konten pada Ekosistem Informasi Digital Triyono Lukmantoro
Bab 7 Disrupsi Informasi, Identitas, dan Konflik Antarbudaya Turnomo Rahardjo
Bab 8 Dialektika Etika Konsumsi di Media Sosial: Disrupsi dan Apropriasi dalam Promosi #BTSMcD Nurist Surayya Ulfa
Bab 9 Kontribusi Modal Sosial dalam Membangun Kohesivitas Komunitas Online Facebook A gus Naryoso
Bab 10 Disfemisme Media Sosial, Komentar “Nyinyir” Pada Akun Selebgram Perempuan Hedi Pudjo Santosa dan Primada Qurrota Ayun
Bab 11 Menghindari Ancaman Privasi Online: Siasat Pengguna Mesin Pencari Google Yohanes Thianika Budiarsa dan Tandiyo Pradekso