Sampah merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir akibat banyak dedaunan
yang menyumbat aliran air sehingga air menggenang ke permukaan tanah. Hal
tersebut terjadi karena masih banyak masyarakat yang tidak sadar akan bahaya dari
sikap tersebut. Tidak sedikit masyarakat tidak bisa memanfaatkan sampah tersebut
menjadi sesuatu yang berguna sehingga timbul permasalahan tersebut.
Berdasarkan pada fenomena tersebut, pembuatan sistem pengeringan bahan organik
terutama pada sampah daun yang nantinya akan menjadi bahan pembuatan
briket berbasis Internet of Things dapat menjadi solusi bagi permasalahan besar
tersebut.
Dalam tugas akhir ini dirancang sitem pengeringan daun berbasis Internet of
Things yang akan mempersingkat waktu pengeringan daun. Daun basah akan dikeringkan
dengan oven yang terhubung dengan NodeMCU ESP8266 agar proses
monitoring dan controlling dapat dipantau di aplikasi Telegram. Terdapat sensor
DHT22 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban pada oven. Serta Relay 2 Channel
sebagai saklar nyala matinya oven. Proses pengeringan akan secara otomatis
berhenti ketika kelembaban pada oven sudah mencapai 36%.
Berdasarkan hasil pengujian perangkat, diketahui bahwa QoS pada sistem
ini termasuk kategori baik dengan masing-masing skenario yaitu rata-rata delay
pada ketiga skenario sebesar 128ms, throughput pada ketiga skenario sebesar
1454.91Kbps dan packet loss pada ketiga skenario sebesar 0%. Pengujian hasil
pengeringan daun dapat diolah menjadi briket mendapati hasil berhasil.
Kata Kunci : Sampah, Daun, Briket, Internet of Things, Telegram.