Terindikasi suatu aliran sungai yang dialiri air keluaran IPAL perusahaan industri
mengalami pencemaran. Maka untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran limbah ke
sungai dilakukan pengujian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem
monitoring kualitas air limbah keluaran IPAL untuk dianalisis apakah terjadi kebocoran
atau tidak. Parameter kualitas air yang digunakan pH, daya hantar listrik dan suhu.
Ketiga parameter tersebut telah mampu dijadikan bahan analisis untuk mendeskripsikan
secara general kualitas air yang diukur. Pengembangan sistem ini mempermudah
masyarakat maupun pihak perusahaan untuk mengetahui adanya kebocoran limbah ke
sungai, sehingga dapat mengambil langkah tepat untuk menanganinya serta mencegah
pencemaran sungai sejak dini. Sebelumnya sistem dilakukan uji coba di laboratorium
dan sistem telah berhasil mengirimkan data pengukuran ke web Antares secara realtime
dan mengirimkan notifikasi ke whatsapp ketika nilai parameter yang terukur melebihi
ambang batas. Selanjutnya sistem yang telah dilakukan pengujian di laboratorium
dibawa ke lokasi pengambilan data. Hasil monitoring yang telah dilakukan selama tujuh
hari sistem bekerja dengan baik dan tidak mendapati masalah. Secara keseluruhan
kinerja IPAL masih berjalan dengan baik namun berdasarkan data yang diperoleh IPAL
mengalami kebocoran pada hari kelima karena kadar pH melebihi ambang batas
mencapai 11,64. Hasil pengukuran secara realtime didapatkan rata-rata pH 7,59, EC
647,37 uS/cm dan suhu 23,26°C.