Sistem jaringan backbone yang digunakan saat ini oleh PT XL axiata untuk link Denpasar Amlapura memiliki kapasitas bandwidth 10 Gbps dengan menggunakan teknologi SDH (Synchronous Digital Hierarchy). Namun dengan meningkatnya kebutuhan traffic antara Bali dan Lombok, kapasitas bandwidth 10 Gbps tersebut sudah tidak mencukupi. Dengan kondisi yang demikian PT XL axdata memerlukan pembaharuan jaringan yang mampu menyediakan bandwidth yang cukup di sepanjang jaringan ruas Denpasar Bali Senggigi Lombok. PT XL axiata merencanakan pembangunan jaringan backbone baru dengan kecepatan 10 kali lipat dari kecepatan sebelumnya yaitu 100 Gbps, dengan sistem transmisi menggunakan teknologi DWDM yang mampu mengakomodasi kebutuhan bandwidth yang sangat besar. Direncanakan pula sistem proteksi Denpasar - Amlapura yaitu Denpasar Tukad Mungga Amlapura sehingga membentuk konfigurasi ring Melakukan pembangunan tersebut diperlukan sebuah perancangan jaringan yang handal agar kinerja sistem berjalan dengan baik. Salah satu faktor-faktor dalam perencanaan Ini yang perlu diperhatikan adalah rugi-rugi daya akibat atenuasi, rugi-rugi akibat dispersi, PMD (Polarization Mode Dispersion), OSNR (Optical Signal Noise Ratio), Margin Daya, dan Link Availability yang akan dilihat berdasarkan standar dan requirement PT XL Axdata dengan software Cisco Transport Planner.