Fenomena perkembangan teknologi komunikasi seluler seakan-akan tidak
pemah berhenti. Saat ini setiap operator berlomba-lomba menawarkan layanan dengan
kualitas terbaik kepada pelanggan, kualitas terbaik harus ditunjang dengan ketersediaan
jaringan dalam jangkauan yang luas, yang berarti setiap operator akan mengembangkan
jaringannya ke seluruh jangkauan wilayah lndonesia dengan membangun BTS yang
sangat banyak. Pembangunan BTS di setiap daerah akan berlipat-lipat sesuai dengan jumlah operator yang masuk ke wilayah bersangkutan. Di lndonesia tower terpadu sudah jarang digunakan, mungkin karena setiap operator memiliki keunggulan yang berbedabeda dalam membuat jaringan, padahal tower terpadu lebih efisien digunakan yaitu dapat digunakan secara bersama-sama oleh setiap operator dan biaya relokasi tower terpadu lebih murah. Selain itu perencanaan tower terpadu dilakukan seoptimal mungkin agar kualitas sinyal lebih bagus dari kualitas sinyal sebelum di relokasi ke tower terpadu. Dalam teknologi radio, semakin rendah frekuensi yang digunakan, semakin luas jangkauannya. Perencanaan jaringan selular terpadu untuk wilayah Cilegon menggunakan path /oss 124,18 dB, tinggi antena BTS : 60 meter, tinggi mobile station : 2 meter, serta menggunakan frekuensi 900 MHz. Radius frekuensi 900 MHz lebih jauh/lebih luas jangkauannya dibandingkan radius frekuensi 1800 MHz. Jika radius frekuensi 1800 MHz sampai 6 kilometer, radius frekuensi 900 MHz lebih dari 6 kilometer. Frekuensi 900 MHz, untuk daerah urban menghasilkan radius 1,24 kilometer, luas cakupan sel 2,99 kilometer persegi dan jarak antar sffe 1,86 kilometer. Untuk daerah sub urban menghasilkan radius 2,48 kilometer, luas cakupan sel 11,99 kilometer persegi dan jarak antar site 3,72 kilometer. Untuk daerah rural menghasilkan radius 8,99 kilometer, luas cakupan sel 1 57,60 kilometer persegi dan jarak antar srte 13,84 kilometer. Frekuensi 1800 MHz, untuk daerah urban menghasilkan radius 0,64 kilometer, luas cakupan sel 0,79 kilometer persegi dan jarak antar srfe 0,96 kilometer. Untuk daerah sub urban menghasilkan radius 1,46 kilometer, luas cakupan sel 4,15 kilometer persegi dan jarak antar sife 2,19 kilometer. Untuk daerah rural menghasilkan radius 5,84 kilometer, luas cakupan sel 66,50 kilometer persegi dan jarak antar srle 8,76 kilometer.