Seiring dengan meningkatnya kegiatan manusia semakin tinggi pula mobilitasnya.Kegiatan yang mengglobal ini disertai dengan keinginan agar tetap dapat berkomunikasi dengan individu lain di belahan dunia mana pun. Mobilitas manusia yang semakin meningkat dengan tuntutan melakukan beberapa kegiatan dalam satu selang waktu tertentu, turut memaksa perkembangan komponen telekomunikasi sekarang ini. Dari jaringan terestrial konvensional (telepon dengan kabel) ke teknologi selular (nirkabel), dan seterusnya ke pemakaian penuh sarana satelit sebagai pemenuhan proses telekomunikasi. Iridium yang diluncurkan oleh Motorola sebagai salah satu partisipan dalam persaingan telekomunikasi satelit mencoba menjawab tantangan di atas. Dengan meluncurkan 66 buah satelit dalam konstelasinya dan kemampuan routing antar satelit (on-Board Processing) atau intersatellite link, diharapkan problem delay dan ketergantungan ke PSTN (Public Switched Telephone Network) dapat dikurangi.Dengan mempelajari dan menganalisa sistem komunikasi satelit orbit rendah khususnya link budget satelit Iridium yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu service link,intersatellite link, dan feeder link, diharapkan kekurangan – kekurangan yang dimiliki oleh sistem selular dapat diminimalisasi.Dalam pelaksanaannya, analisa yang dilakukan hanya dititikberatkan pada link budget satelit Iridium untuk perhitungan service link, perhitungan intersatellite link (ISL), dan perhitungan feeder link serta waktu tunda (delay time).Dari tiga perhitungan yang dilakukan kita dapat mengetahui bahwa Iridium mampu menutupi kekurangan – kekurangan yang dimiliki oleh sistem selular seperti GSM, CDMA, dll. Dengan kemampuan tersebut stiap individu dapat berkomunikasi dengan siapa saja,kapan saja, di mana saja, dengan individu lain di manapun di muka bumi ini, bahkan untuk
daerah kutub