Yang menjadi latar belakang diadakannya penelitian ini, disebabkan karena tingginya terminating call block pada sentral telepon SM2D. sebagai pelayanan kualitas jasa agar tercapainya sasaran perusahaan yakni memuaskan pelanggan maka PT.Telkom melakukan perbaikan time slot pada sentral 5ESS tersebut. Switching module (SM) dan integrated service line unit (ISLU) adalah perangkat penting yang menyalurkan timeslot secara terdistribusi. Perbaikan timeslot pada sentral SESS di fokuskan pada perangkat tersebut. Dengan metode pemerataan trafik diharapkan mampu mengatasi kegagalan panggil tersebut. Metode ini dilaksanakan dengan memeriksa database pada switching module (SM) dan integrated service line unit (ISLU) yang masih mempunyai time slot yang kosong, sehingga trafik yang menumpuk dapat di bagi rata dengan ISLU yang masih rendah trafiknya. Dengan metode ini akan diperoleh Answer Bid Ratio (ABR) yang di peroleh dalam bentuk persen (%) Nilai ABR yang rendah menunjukkan bahwa tingginya blocking yang terjadi, maka PT.Telkom harus meningkatkan nilai ABR di setiap sentral agar nilai keberhasilan ABR semakin baik pula.