Pesatnya perkembangan teknologi GSM (Global Sistem For Mobile Communication) tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kinerja sistem tersebut. permasalahan yang sering muncul adalah kualitas suara yang kurang bagus atau bahkan sinyal sering tidak ada ketika berada di suatu tempat di dalam bangunan gedung tertentu, sehingga sering terjadi gagal sambung atau suara yang terputus-putus. Hal ini disebabkan karena kurangnya cakupan dari sel out door (macro dan micro cell), tingginya beban trafik ataupun kurang optimalnya sistem perencanaan jaringan di dalam gedung tersebut.Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membangun sistm IBC (In Building Coverage) atau yang sering disebut pico cell di dalam gedung tersebut. IBC adalah penyediaan layanan telekomunikasi di dalam suatu bangunan tertentu. IBC harus direncanakan sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal .Perencanaan jaringan IBC khususnya di bandara adi sucipto yogyakarta dimulai dari survey, menentukan coverage area, penempatan antena dan RBS ( Radio Base Station) dan membuat diagram serta lay out jaringan IBC . Dalam perencanaan sel operator menentukan spesifikasi yaitu kuat sinyal terima untuk level – 75 dBm ( kualitas baik) adalah 95 % dari coverage area.Setelah perencanaan dilakukan tahap selanjutnya adalah melakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan TEMS di semua tempat yang mendapat layanan jaringan IBC. Dari hasil pengukuran yang dilakukan didapatkan 96 % dari coverage area di bandara adi sucipto tersebut mempunyai kualitas yang baik yang ditunjukan dengan warna dan bentuk tertentu pada gambar hasil pengukuran.Analisa dilakukan dengan membandingkan antara perencanaan dan hasil pengukuran, berdasarkan analisa dapat disimpulkan bahwa perencanaan berhasil, karena telah memenuhi spesifikasi yang ditentukan