Dengan pentingnya sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam tehnologi telekomunikasi, maka energi listrik menjadi tuntutan yang harus dipenuhi guna menjaga ketersediaan jaringan komunikasi khususnya di PT.Telkom.Sistem yang digunakan dalam tehnologi telekomunikasi bertujuan untuk menjamin ketersediaan daya listrik serta melindungi dari gangguan tehnologi telekomunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS), Sentral, Catu Daya.Pada dasarnya perangkat-perangkat telekomunikasi tersebut mempunyai tegangan DC (Direct Current). Disebabkan kesediaan listrik oleh PLN mempunyai sumber arus bolak balik / AC (Alternating Current), maka harus ada converter yang dapat mengubah sumber arus bolak-balik tersebut menjadi sumber arus searah/DC (Direct Current). Selain itu untuk berkesinambungan ketersediaan sumber arus searah (DC) ini, maka harus ada pencatuan arus searah DC cadangan pada sistem tanpa terputus (no-break) apabila tejadi gangguan pada catuan utama dari PLN. Pengubahan catuan input tegangan AC menjadi catuan output tegangan DC yang sesuai dengan karakteristik beban yang berhubungan dengan baterai yang perlu diperhatikan pengisian (recharge bateral), self discharge dan equalizing charge. Catuan tegangan secara parallel beban dan baterai yaitu tegangan floating memperoleh 55,75 Volt DC, dan apabilaq dalam kondisi baterai tidak penuh secara otomotas tegangan boosting 67,5 Volt, Baterai yg secara parallel memperoleh tegangan sebesar 50 Volt..