LoadBalancer as a Service merupakan teknik mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih komputer, link jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang optimal. Teknik LoadBalancer digunakan pada saat sebuah server telah memiliki jumlah user yang telah melebihi maksimal kapasitasnya. Keuntungan memakai LoadBalancer yang pertama waktu respon yang didapat user ketika akan mengakses sebuah server dan yang kedua redudansi.Pada proyek akhir ini akan dibahas Implementasi LoadBalancer as a Service untuk multi Tenant menggunakan platform OpenStack juno. Adanya Cloud computing yang mempunyai tipe hybrid yang mepunyai layanan service multi tenant yang menyediakan sebuah server untuk diakses oleh user, sedangkan platform openstack yang penyedia layanan Loadbalancer bisa memaksimalkan fungsinya sebagai membagi beban secara merata.Hasil yang didapat dari penelitian ini dengan menggunakan Capture wireshark didapat perhitungan dengan 3 metode LoadBalancer as a Service yang pertama Round Robin nilai untuk instances 1 mendapatkan 2.7694 x 104 ms dan instances 2 mendapatkan 6.3073 x 103 ms, sedangkan untuk packet loss dari kedua instances berada pada nilai 0%. Yang kedua Least Connection nilai untuk instances 1 mendapatkan 2.7172 x 104 ms dan instances 2 mendapatkan 1.00789 x 103 ms, sedangkan untuk packet loss dari kedua instances berada pada nilai 0%. Yang ketiga Source IP nilai untuk instances 1 mendapatkan 3.31551 x 104 ms dan instances 2 mendapatkan 5.76742 x 103 ms, sedangkan untuk packet loss dari kedua instances berada pada nilai 0%. Dari semua perhitungan yang dilakukan di dapat rentang waktu untuk hasil delay 1 s/d 6 masih dapat dikategorikan baik untuk standar ITU-T, sedangkan untuk packet loss dari ketiganya menghasilkan nilai 0% yang masih dapat dikategorikan baik untuk standar packet loss.