Kebutuhan masyarakat saat ini akan akses internet yang cepat semakin meningkat. Jaringan akses tembaga yang digunakan selama ini dinilai masih belum bisa untuk menampung bandwidth yang besar dan kecepatan yang tinggi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan bandwidth yang besar dan kecepatan yang tinggi diperlukan media akses yang dapat memenuhi hal tersebut. Saat ini PT. Telkom sedang membangun infrastruktur jaringan akses Kabel Laut Backbone Serat Optik yaitu SMPCS (Sulawesih-Maluku-Papua Cable System) Fiber Optik yang diintegrasikan dengan teknologi sumber cahaya yang dapat meningkatkan kapasitas bandwidth dan memberikan layanan triple play.Pada proyek akhir ini penulis merancang Rute Konektivitas Sistem Komunikasi Kabel Laut Backbone Serat Optik pada wilayah Jayapura Papua. Perancangan dimulai dengan mengumpulkan data berupa rute-rute konektivitas Kawasan Timur dan spesifikasi perangkat. Setelah itu dianalisis berdasarkan parameter yang mempengaruhi kapasitas jaringan Backbone Serat Optik yaitu OTDR JDSU MTS 6000.
Hasil standar analisis total range noise serat optik yang ditentukan oleh PT. Telkom Witel Papua sebesar minimal 0,3 dB/km dan maksimal 0,4 dB/km. Hasil ini menunjukkan sudah memenuhi standar kelayakan ITU-T dengan persinyalan OTDR JDSU MTS 6000. Untuk kelayakan standar analisis yang masih diijinkan adalah panjang gelombang 1310 nm sampai 1550 nm sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi berjalan dengan baik dan sesuai standar kelayakan ITU-T yang ditetapkan