Infrastruktur jaringan pada gedung Telkom University Landmark Tower (TULT) yang saat ini dikelola oleh Direktorat Pusat Teknologi Informasi (PuTI) masih memiliki beberapa kendala diantaranya, gedung tersebut memiliki keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), dalam hal penanganan troubleshooting jaringan. Adapun masalah lainnya yaitu kurangnya transparansi informasi dalam menangani masalah terhadap jaringan, karena saat ini infrastruktur jaringan tersebut memiliki aplikasi monitoring yang belum maksimal untuk troubleshooting jaringan. Dengan adanya permasalahan tersebut di dalam penelitian ini digunakan metodologi Network Development Life Cycle (NDLC) sebagai tahapan untuk melakukan penyelesaian masalah. Urutan tahapan dari metodologi NDLC ini di antaranya yaitu analysis stage, design stage, dan simulation prototype stage. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat diketahui bahwa pada saat ini pihak PuTI memiliki Standard Operating Procedure (SOP) dalam melakukan pemantauan jaringan pada perangkat yang sedang mengalami down, dan juga sudah menerapkan Network Monitoring System (NMS) untuk melakukan pemantauan jaringan di Universitas Telkom. Tetapi SOP dan NMS yang dijalankan oleh PuTI saat ini kurang maksimal dalam hal easy maintenance di gedung TULT. Oleh karena itu, maka di dalam penelitian ini menghasilkan rekomendasi mengenai SOP pada monitoring jaringan di gedung TULT, dan juga dashboard monitoring khusus pada Fakultas Rekayasa Industri untuk lantai 4, 8, 9, dan 18 di gedung TULT. Rekomendasi tersebut dibuat untuk easy maintenance dalam hal monitoring, controlling, dan handling di gedung TULT.