Padang panjang tengah berbenah dan berusaha untuk mencapai target menjadi salah satu kota kreatif di Indonesia. Tentu hal tersebut membutuhkan sebuah pergerakan yang cukup masif dan konstan. Dan untuk mendukung pergerakan tersebut, tercetuslah wacana untuk pembangunan Creative Hub di Padang panjang. Wacana ini menargetkan untuk pengembangan ekonomi dari sektor industri kreatif. Dengan berdirinya Creative Hub ini, maka bangunan ini akan berfungsi sebagai pusat kegiatan bagi para pekerja kreatif, baik bekerja sebagai pelaku kreatif, maupun masyarakat umum yang tertarik pada sektor kreatif tersebut. Hal ini akan memicu perputaran ekonomi dari sektor ekonomi kretaif. Dan hal ini akan menjadi faktor pendorong, pendukung dan pendamping dalam proses pengembangan SDM komunitas/ UMKM Kreatif menuju kota kreatif.
Sebagai Creative Hub, tentu bangunan ini harus memenuhi kebutuhan para pelaku kreatif. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui pola aktivitas dan perilaku pengguna. Maka dari itu pendekatan desain yang digunakan pada perancangan ini adalah pendekatan Behavior. Dan setelah dilakukan studi analisis terhadap beberapa studi banding yang relevan. Selain melakukan metode analisis, dilakukan juga metode wawancara dan observasi terhadap beberapa UMKM/ komunitas/ sanggar yang aktif di Kota Padang panjang. Setelah melakukan observasi dan wawancara, maka dilanjutkan dengan pengerucutan subsector yang akan difokuskan dalam pengembangan ruang pada Creative Hub Padang Panjang ini, yakni subsector pertujukan dan musik. Merujuk dari hal tersebut, tentu kota Padang panjang akan memfokuskan subsector agar menjadi identitas bagi kota tersebut.
Dengan pemfokusan sub sektor yang saling berkaitan ini, tentu pembagian layouting yang responsif terhadap kegiatan dan area zoning pengguna menjadi salah satu fokus utama dalam penelitian ini. Dan Setelah melalui beberapa metode penelitian, dan pencarian informasi tentang UMKM/ komunitas/ sanggar terkait aktivitas dan alur kegiatan pada aktivitas tersebut, didapati bahwa program ruang yang terbuka adalah cerminan sikap dari pengguna yang digambarkan kreatif dan kolaboratif. Dan dengan memberikan kesan ruang dan visual yang mampu menggambarkan kekhasan dari lingkungan di Kota padang panjang akan menjadikan Padang panjang selangkah lebih dekat dengan ciri dari kota kreatif. Penyelesaian desain terhadap elemen interior ini dapat dicapai melalui tema “Alam takambang jadi guru”, yang mana tema ini akan mendalami karakter lingkungan kota padang panjang sehingga menjadi nuansa yang khas, yang mana melalui tema ini akan berfokus bagaimana memaksimalkan pengolahan furniture yang kolaboratif dan fleksibel. Dan penggunaan konsep konektifitas kreatif bernuansa alam Padang panjang ini akan meningkatkan kolaborasi dan inovasi untuk merangsang kreativitas para pelaku kreatif. Lingkungan dan area diskusi terbuka diharapkan menjadi tempat untuk berlangsungnya proses kolaborasi. Untuk menciptakan suatu karya kreatif nan inovatif.
Kata Kunci : Kota kreatif, Creative Hub, Kreatif, Kolaboratif, Alam Padang Panjang