Buku ini, sebagaimana pengantar beliau, mernang hanya dimaksudkan untuk lingkungan keluarga besarnya. Namun ada beberapa pemikiran dan pengalaman yang mungkin perlu juga diketahui oleh pembaca di luar lingkungan keluarganya, terutama yang tertarik pada pemikiran tentang lslam dan keislaman serta pengawasan.
Dalam kaitan dengan korupsi, rnisalnya, yang merupakan permasalahan besar bangsa kita, Pak Chatim lebih menekankan pada penanaman nilai-nilai (values) seperti keimanan, integritas, kedisiplinan, etika, Ioyalitas, dan kompetensi serta keteladanan atasan (tone at the top) sebagai contoh bagi bawahan. Nilai-nilai ini harus ditumbuh-kembangkan dalam praktik kerja secara sistemik sehingga menjadi budaya kerja yang sehat. Pak Chatim memandang nilai-nilai baik tersebut sebagai komponen soft control yang sama pentingnya dengan hard control yang lebih teknis mekanis berupa kebijakan, sistem dan prosedur-prosedur kerja. Nilai-nilai tersebut yang harus rnelekat pada setiap rnanusia sebagai aset utama organisasi apapun adalah fondasi utama dalam mencegah korupsi atau kecurangan (fraud).
Namun beliau menyadari bahwa banyak faktor yang mempengaruhi manusia untuk menyimpang dari nilai-niiai yang baik tersebut baik disengaja atau tidak, di samping sifat lemah manusia yang melekat pada clirinya. Oleh karenanya, dalam memberantas korupsi sarnpai ke akar-akarnya haruslah merupakan perpaduan antara upaya pencegahan dan pemberian sanksi atau hukuman yang tegas dan keras pada setiap pekakunya yang telah terbukti bersalah. Kiranya dari buku biografi beliau ini, di samping rnemahami siapa beliau, dapat juga diambil beberapa praktik hidup yang positif sebagai teiadan yang perlu dicontoh.