“Dari semua punggawa dalam teologi Islam, hanya Fakhruddin ar-Razi yang tampaknya telah menumpahkan perhatian secara sungguh-sungguh kepada persoalan waktu.”—Sir Muhammad Iqbal
Buku ini merupakan terjemahan dari Al-Mabahits al-Masyriqiyyah karya seorang polymath Persia yang mendapatkan julukan Sultan Para Teolog, yaitu Fakhruddin ar-Razi. Hanya saja, karena begitu luasnya pembahasan dalam karya tersebut, penerjemah hanya mengangkat dua tema, yaitu wujud dan waktu. Ketika menulis buku ini, dalam periode intelektualnya, Ar-Razi sangat terpengaruh oleh filsafat Peripatetik dan, terutama, terpengaruh oleh Ibn Sina, kendati di beberapa tempat ia tidak setuju dengan Ibn Sina.
Buku ini ditulis Ar-Razi dengan gaya skolastik, rumit, dan penuh dengan kalimat majemuk bertingkat. Di sana-sini, ilmu logika dilibatkan. Terminologi yang dipakai adalah terminologi filsafat murni. Sehingga, untuk membacanya, dibutuhkan tenaga, fokus, dan kesabaran yang luar biasa.
Di dalam buku ini, Ar-Razi menyarikan pendapat banyak tokoh yang membentang dari Yunani, sebut saja Aristoteles dan Platon, sampai filsuf Arab, sebut saja Ibn Sina dan Al-Farabi, di samping juga mengkritik mereka, mengambil sikap, ataupun diam. Menurut Ibn Khaldun, buku ini memadukan antara filsafat dan ilmu kalam. Sementara, menurut Muhammad Shalih az-Zarkan, buku ini murni filsafat.