Burmese Days, novel pertama George Orwell, terinspirasi oleh pengalamannya ketika menjadi petugas polisi di Burma pada masa pemerintahan kolonial Inggris, ketika orang pribumi dianggap lebih rendah derajatnya daripada orang kulit putih. Flory, seorang pedagang kulit putih paruh baya, berteman dengan Dr. Veraswami yang berdarah India. Sang dokter terancam dijatuhkan oleh U Po Kyin, kepala distrik yang keji dan korup. Satu-satunya yang dapat menyelamatkan sang dokter adalah kalau dia bergabung dengan Klub orang kulit putih, dan Flory bisa membantunya untuk mewujudkan hal itu. Sementara itu, kehidupan Flory juga berubah setelah kedatangan Elizabeth Lackersteen yang cantik dari Paris. Kehadiran Elizabeth menjanjikan harapan dan cinta dalam hidup Flory yang gersang dan kesepian.