Aca Kaylila berharap ia bisa menjalani hidup yang biasa saja. Sayangnya, perceraian orang tuanya membuat Aca mengalami cukup banyak kesulitan terutama karena ia hanya tinggal bersama sang mama. Aca yang notabene mudah overthinking membuatnya kesulitan bersosialisasi. Bahkan, sulit dibuat percaya saat temannya memberi tahu bahwa Jendra Akshaza—teman satu sekolahnya—menyukai dirinya.
Di sisi lain, Jendra berpikir bahwa menyukai bukan berarti memiliki. Membuatnya menyukai Aca dengan cara yang sederhana. Bahkan, waktu seakan tak ingin mendukung hubungan keduanya, membuat mereka tak pernah menemukan momen yang tepat untuk saling mengungkap rasa.
Namun, yang Aca tahu saat dirinya dewasa nanti, momen-momen yang dibuat bersama teman-temannya dan Jendra di masa SMA adalah masa-masa paling indah dalam hidupnya.