Kisah seorang aktivis gerakan bawah tanah, seorang revolusioner-idealis, yang diburu rezim fasis di berbagai negara, di negaranya sendiri, bahkan di kampungnya sendiri. Tapi ia tidak semata menghadapi rezim fasis yang kejam; polisi, mata-mata, dan pasukan paramiliter, bahkan lingkungan keluarga dan bekas kawan-kawan sekolahnya di seminari telah menganggapnya sebagai orang berbahaya. Tetapi idealismenya juga membawanya pada konfrontasi dengan partainya yang terpusat dan hirarkis, serta tidak bisa melihat realita di bawah.
Di Pietrasecca, sebuah desa pucuk pegunungan yang dihuni oleh enam puluh keluarga di dalam rumah-rumah kecil kumuh menghitam karena jelaga dari cerobong asap, Pietro Spina, aktivis itu, bersembunyi menyaru sebagai pastor sembari menyembuhkan tubuhnya yang sakit-sakitan. Di sana, di tengah kesepian dan kebosanan, hatinya sedikit dihangatkan oleh gadis desa cerdas dan jelita.
Dengan alur yang kuat, novel dengan latar belakang pemerintah fasis di bawah Mussolini di tahun 1930-an ini berhasil menyuguhkan dilema, konflik, dan ketegangan yang menggugah batin dan pikiran. “Revolusi pada awalnya menjanjikan kebebasan, tapi berujung pada tirani.”