Kekayaan imajinasi membuat Alia Swastika jatuh cinta pada seni. Malalui sebuah karya, seni menghadirkan gagasan-gagasan menarik yang berisi sejarah akan kisah dan peristiwa. Sebagai kurator, buku ini mengulas pembacaan Alia akan pameran-pameran seni yang pernah ia kerjakan. Bagamainama karya-karya seniman berkelindan dengan kolonialisme, pertujukan tradisi, pergolakan dunia, peristiwa-peristiwa politik, feminisme seni, hingga pergerakan seniman permepuan periode 1980-an. Alia menyuguhkan perenungan terkait seni yang bisa memantik peluang akses dan imajinasi baru, serta berperan aktif dalam mengubah dan mendefinisikan ulang realitas sosial. Juga seni bukanlah suatu agen estetik saja, tetapi aksi dan ruang diskusi antara seniman, pengunjung, dan karya.