Penggunaan internet meningkat pesat dikarenakan sebagian besar kegiatan dilakukan secara online, terutama semenjak beberapa tahun terakhir ini pada era pandemik Covid-19. Karena hal tersebut, pemerintah Indonesia mengupayakan program pemerataan jaringan internet, agar seluruh masyarakat dapat menikmati fasilitas internet untuk kebutuhan sehari-hari dengan lancar.
Penelitian dilakukan di wilayah Pulau Belakang Padang, Batam yang terhubung melalui STO (Sentral Telepon Otomat) Bukit Dangas Batam dengan jarak 6.8 Km. Perancangan jaringan menggunakan metode komputasi dan metode simulasi. Perancangan jaringan Last Mile dengan 2 skema pengerjaan, untuk skema pertama menggunakan Radio Over Fiber (RoF) dengan modulator Mach-Zehnder sebagai converter perubah infromasi elektrik menjadi optik. Kemudian skema kedua merancang jaringan akses dengan aplikasi simulasi.
Lokasi Point of Presence (PoP) berada di Pulau Belakang Padang yang menggunakan frekuensi 11 GHz dikirim dari STO Bukit Dangas, sehingga daya pancar RF spectrum sebesar 18,62 dBm dan daya terima RF spectrum -13,84 dBm. Daya Transmitter yang digunakan sebesar -13.84 dBm di pulau Belakang Padang maka nilai BER pada user dapat dilihat pada titik terjauh, yakni ODP Sukana ke SDN 016 Belakang Padang dengan metode perhitungan nilai BER 3,88 x 10-9 dan nilai Q-Factor sebesar 5,77 sedangkan dengan metode simulasi yang didapat nilai BER 6,03 x 10-14 dan Nilai Q-Factor 7,41.
Kata Kunci: Internet, Last Mile, Point of Presence (PoP), BER, Q-Factor