Jostein Gaarder mencoba mencari jawaban atas pertanyaan terpenting itu, kemudian menuliskannya dalam bentuk surat untuk cucu-cucunya dan seluruh pembaca di dunia. Mulai dari menguak momen keajaiban yang pernah dialaminya ketika kecil, mengamati kepik rerimbunan hutan, memperbandingkan antara ahli ortopedi dan astronaut, hingga mitologi Nordik. Dengan lugas dan menyenangkan, Jostein mengajak para cucunya dan pembaca untuk menyadari bahwa Kitalah yang Ada di Sini Sekarang, di Bumi ini, di Semesta ini, di Waktu Geologis saat ini.