Dialektika Digital: Kolaborasi dan Kompetisi Antara Media Massa dan Platform Digital memotret keadaan faktual hubungan penerbit (media massa cetak, radio, televisi, dan media siber) dengan platform digital (media sosial, mesin pencari, agregator, situs e-commerce, dan lain-lain). Kedua belah pihak berkolaborasi dalam mewujudkan mode baru bermedia, berkomunikasi, dan berpariwara secara lebih efektif, namun sekaligus bersaing keras dalam memperebutkan khalayak, kue iklan, dan pengaruh sosial politik.
Transformasi digital adalah sebuah keniscayaan bagi semua pengelola media konvensional. Menolaknya sama sekali tidaklah realistis. Demikian juga, menggunakan berbagai teknologi, perangkat, dan aplikasi penunjang yang disediakan platform digital adalah hal yang sulit dihindari. Namun transformasi itu—juga adopsi atas berbagai teknologi distribusi konten dan periklanan—membuat banyak media semakin kehilangan kemandirian dan kekuatan untuk menjangkau khalayak.
Transformasi digital memberikan banyak pilihan dan kemungkinan baru, namun sekaligus menghasilkan kemerosotan dan ketertinggalan. Platform digital bukan sekadar perantara pendistribusian konten, melainkan juga menciptakan ekosistem yang membuat pendistribusian konten itu—mau tak mau—mesti mengikuti aturan main yang diciptakan sendiri.
Kolaborasi sekaligus kompetisi yang terjadi antara penerbit dan platform digital masih akan terus terjadi serta menentukan masa depan industri media massa dan iklim kebebasan pers secara keseluruhan.