Hanya gara-gara kesalahan kecil, Uji dipecat dari kantornya yang mentereng bahkan sebelum masa percobaannya selesai. Kini Uji tidak punya sumber
pendapatan selain jasa desain lepas di Twitter. Masalahnya, permintaan klien kerap kali ajaib, mulai dari minta selesai satu malam sampai minta harga
teman, padahal nggak kenal.
Beruntung Uji punya dua teman yang suportif, Julian dan Boshi. Mengikuti jejak Uji, dua cowok tersebut keluar dari kantor mereka demi mengejar mimpi
baru: buka usaha social media strategist bareng. Begitulah MercusuArt lahir.
Namun, usaha ini mengundang masalah baru. Seperti biasa, banyak klien minta harga teman. Pertemanan mereka diuji karena buka usaha bareng menyebabkan mereka sering bergesekan. Pandemi membuat MercusuArt terancam layu sebelum berkembang. Belum lagi orangtua Uji kurang sreg melihat putri mereka tidak kerja kantoran.
Akankah Uji terbebas dari jebakan harga teman sambil tetap mempertahankan persahabatannya?