Sebelum perangkat lunak diserah terima ke pengguna, diperlukan pengujian untuk memastikan fitur yang dibuat sesuai dengan kebutuhan, maka dilakukan pengujian validasi. Dalam penelitian ini, proses uji validasi akan dilakukan menggunakan metode Behavior Driven Development (BDD) dengan mendefinisikan requirement ke dalam skenario step by step sesuai perilaku pengguna terhadap perangkat lunak. Objek yang diuji adalah proyek sistem informasi untuk Binus School di Radya Labs. Pada proses pengujian ini juga akan dibuat automated testing yang terintegrasi BDD menggunakan tools Katalon Studio. Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa pengimplementasian BDD dapat dilakukan pada sistem informasi sekolah. Dampak yang paling terlihat adalah pendeskripsian requirement yang jauh lebih terarah dan terperinci.