UMKM merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi covid-19, banyak para pelaku usaha kesulitan bertahan karena tidak ada pemasukan serta sulitnya menjual produk atau jasa yang dimiliki secara konvensional. Unit Usaha Keripik Tempe Arafah adalah salah satu UMKM yang terdampak. Unit usaha ini menghadapi kendala yaitu sering mengalami kerugian akibat produk keripik tempe yang tidak terjual habis. Penyebabnya adalah strategi pemasaran yang kurang efektif dalam promosi produk. Oleh karena itu, penelitian ini akan mensimulasikan usulan skenario strategi pemasaran produk melalui aplikasi Tokopedia dan Bukalapak. Simulasi yang dilakukan menggunakan pendekatan sistem dinamis berdasarkan business model canvas Unit Usaha Keripik Tempe Pesantren Arafah. Setelah melakukan simulasi, hasil skenario didapatkan rata-rata penjualan mencapai 63,656 kilogram setiap bulan, total biaya yang dikeluarkan Rp4.041.139 setiap bulan, jumlah pembeli rata-rata 66 orang setiap bulan, dan keuntungan yang didapatkan Rp727.770 setiap bulan. Sedangkan promosi melalui Bukalapak didapatkan rata-rata penjualan 6,834 kilogram setiap bulan, total biaya rata-rata Rp751.826 setiap bulan, jumlah pembeli rata-rata 7 orang setiap bulannya, dan keuntungan yang didapatkan yaitu negatif atau mengalami kerugian karena pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.