Wearable antenna jenis mikrostrip merupakan salah satu teknologi komunikasi wireless untuk tujuan pemantauan pada manusia yang dapat terintegrasi dengan pakaian serta menjaga kenyamanan pengguna. Akan tetapi, antena
mikrostrip memiliki sejumlah kelemahan seperti gain dan efisiensi yang rendah, bandwidth sempit serta gelombang permukaan yang merusak pola radiasi. Selain itu, penggunaan wearable antenna memungkinkan terjadinya efek mutual coupling antara tubuh dengan antena yang dapat mengubah frekuensi kerja, penurunan kinerja pada antenna dan efek radiasi pada tubuh. Berdasarkan permasalah di atas, diberikan penambahan struktur Electromagnetic Band Gap (EBG) dengan unit cell berbentuk Mushroom-like EBG dan via pada bagian tengan EBG. Penggunaan struktur EBG tersebut dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi efek mutual coupling, menghasilkan pola radiasi yang lebih baik serta mengurangi efek radiasi pada tubuh. Pengujian dilakukan pada antena tanpa struktur EBG dan dengan struktur EBG pada rentang lebar pita 10-100 MHz untuk frekuensi kerja 3,5 GHz 5G Band (n78 3500 MHz). Pada pengujian SAR jarak 0 mm, nilai SAR setelah penambahan struktur EBG berkurang sebesar 55% dengan SAR Antena Konvensional 2,4264 W/Kg dan Antena EBG Modifikasi dan DGS 1,082 W/Kg. Terdapat pula peningkatan bandwidth sebesar 92% dengan bandwidth Antena Konvensional 27,30 MHz dan bandwidth Antena EBG Modifikasi dan DGS 52,50 MHz dengan objek pengujian pada Tangan. Pada parameter radiasi, pola radiasi unidirectional, polarisasi linear dan gain 8,89 dBi.