Kualitas software merupakan aspek yang sangat penting untuk ekspektasi pengguna dan menjadi faktor utama dalam keberhasilan software. Ketika produk memenuhi kebutuhan pengguna, dapat dikatakan bahwa produk tersebut berkualitas tinggi dan sebaliknya, ketika pengguna tidak puas dengan produk tersebut, dapat dikatakan produk berkualitas rendah. Berdasarkan survey, website e-recruitment masih memiliki masalah terkait user flow yang rumit, desain yang kurang user-friendly dan kurangnya learnability. Saat ini menciptakan software dengan kualitas yang memenuhi kebutuhan pengguna menjadi tantangan bagi perusahaan atau tim pengembangan software. Para peneliti mengusulkan Design Thinking sebagai solusi dari permasalahan tersebut karena mampu menciptakan solusi yang berorientasi pada analisis yang dilakukan secara berulang. Namun, Design Thinking tidak memiliki teknik manajemen proyek. Di sisi lain, terdapat penelitian yang menggabungkan konsep Design Thinking dengan Scrum untuk dapat menangani kekurangan pada Design Thinking. Namun proses pada Scrum sering membuat serangkaian deadline dan iterasi yang membuat berkurangnya kualitas software, cost dan waktu dikarenakan menurunnya development performance. Untuk membuktikan hal tersebut, pada penelitian ini akan melakukan analisis terkait product quality dan development performance dari penggabungan konsep tersebut. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk dengan Scrum Design Thinking menghasilkan proses yang relatif lebih lama, tapi dapat menawarkan kualitas produk yang jauh lebih baik.