Balasan surel yang baru muncul seminggu kemudian.
Panggilan video yang penuh ekspresi “Terdengar, tidak? Bisa dengar suaraku?”
Pesan teks yang ambigu.
Tanda baca aneh yang sulit dipahami.
Pernahkan Anda mengalami hal-hal tersebut?
Bahasa Tubuh Digital adalah respons terhadap krisis komunikasi digital. Miskomunikasi dan ketidakpercayaan seringkali timbul lewat surel, pesan, atau panggilan video. Pada era digital seperti sekarang, kita membutuhkan bahasa tubuh digital yang tepat untuk bisa memahami dunia kita saat ini.
Dalam Bahasa Tubuh Digital, Erica Dhawan menggabungkan penelitian mutakhir untuk mengartikan berbagai sinyal dan isyarat baru yang telah menggantikan bahasa tubuh tradisional.
Saat berinteraksi secara langsung, kita mengekspresikan pemahaman terhadap lawan bicara dengan cara mencondongkan badan, tidak menyilangkan tangan, tersenyum, mengangguk, dan melakukan kontak mata. Ini semua menunjukkan bahwa kita mendengarkan dan peduli. Namun, ketika berinteraksi di dunia maya, hal tersebut menjadi tersamarkan. Membaca dengan cermat merupakan cara mendengarkan yang baru. Menulis dengan jelas adalah empati baru. Dan panggilan telepon atau video bernilai ribuan surel.