Berdasarkan hasil survei data CNBC Indonesia terhitung sejak Desember 2018
telah terjadi gempa bumi yang menimbulkan tsunami sebanyak 6 kali di Indonesia dari
tahun 2004 hingga 2018. Gempa bumi dan tsunami di Indonesia merupakan bencana
alam yang sering terjadi. Gempa bumi dapat terjadi kapan saja tanpa diduga, potensi
gempa sering sekali berpusat di daerah laut yang berkemungkinan berpotensi tsunami.
Hal inilah yang membuat masyarakat padang merasa sangat cemas (Afriani, 2010).
Pada tugas akhir ini akan direncanakan simulator gempa bumi dan tsunami
menggunakan software arduino IDE, nodemcu sebagai mikrokontroler, ultrasonic HC-SR04 sebagai sensor ketinggian air, vibration sensor module SW18010P sebagai sensor
getaran, aplikasi blynk sebagai monitoring. Akan ada simulator gempa bumi dan
simulator tsunami yang akan mensimulasikan terjadinya gempa bumi dan tsunami
dimana 2 simulator ini juga telah dipasang sensor. Untuk penggerak pada simulator
gempa menggunakan dinamo starter dan akan menghasilkan getaran, simulator tsunami
menggunakan akrilik yang akan dibengkokkan untuk menghasilkan gelombang air.
Pada tahap ini dilakukan perancangan alat dan pencarian komponen yang akan
digunakan, pada tahap ini komponen yang digunakan sesuai dengan yang telah dipilih
dan ditentukan pada tahap perancangan alat. Setelah pembuatan alat selesai maka akan
dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah desain sistem yang dibuat sudah sesuai
dengan desain awal atau tidak. Pada simulator gempa bumi akan ada 3 kategori yaitu
kategori aman dengan kecepatan dinamo stater low, waspada dengan kecepatan dinamo
stater medium dan bahaya dengan kecepatan dinamo stater high. Ada juga simulator
tsunami yang memiliki 3 kategori yaitu aman dengan nilai US ? 34 Cm, waspada
dengan nilai ? 33 US > 32, dan US ? 32 Cm. untuk indikatornya akan ada lampu
indikator dan buzzer, dan untuk monitoringnya menggunakan aplikasi blynk.
Kata Kunci: Ultrasonic Hc-Sr04, vibration sensor module Sw18010p, Gempa Bumi,
Tsunami, Simulator.