Agresivitas pajak berhubungan langsung dengan perusahaan yang memiliki
tujuan untuk memaksimalkan labanya karena biaya pajak merupakan salah satu
unsur pengurang laba dalam perusahaan. Tindakan agresif pajak ini menjadi salah
satu cara perusahaan untuk menekan jumlah pajak yang terutang. Tindakan ini
dapat memberikan dampak buruk, baik dari sisi pemerintah dan perusahaan itu
sendiri. Dalam penelitian ini terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
agresivitas pajak, diantaranya capital intensity, kepemilikan manajerial, dan
koneksi politik.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Capital Intensity,
Kepemilikan Manajerial, dan Koneksi Politik terhadap agresivitas pajak pada
perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2017-2020 baik secara simultan maupun parsial.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2020 yaitu sebanyak 53 perusahaan. Sampel
penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling sehingga terdapat
sebanyak 14 perusahaan selama empat tahun. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan
aplikasi Eviews 11.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Capital Intensity, Kepemilikan
Manajerial, dan Koneksi Politik secara simultan berpengaruh terhadap Agresivitas
Pajak. Secara parsial Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap
Agresivitas Pajak. Capital Intensity dan Koneksi Politik tidak berpengaruh terhadap
Agresivitas Pajak.
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi bagi peneliti selanjutnya dan memberikan gambaran bagi investor terkait
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat agresif pajak dalam pengambilan
keputusan.