Teknologi industri fashion di Indonesia semakin meningkat dan beragam, mulai dari produksi benang, kain, hingga pakaian jadi. Hingga saat ini masyarakat mulai menyadari pentingnya memangkas waktu dalam berkegiatan, salah satunya dalam membuat pakaian yang tidak lagi ditujukan untuk perorangan melainkan untuk banyak orang, dan munculah apa yang disebut ready to wear. Ready to wear yaitu pakaian yang diproduksi secara masal dalam berbagai ukuran. Busana ready to wear juga menjelaskan metode pembuatan pakaian yang tidak melibatkan pelanggan dalam pemilihan gaya, kain, pengukuran secara lengkap, dan penerimaan pakaian yang memakan waktu hingga beberapa minggu. Pada umumnya proses pembuatan busana ready to wear menggunakan pola dan potongan busana yang sudah ditentukan dan rata rata kain sisa yang terbuang sebanyak 15% dari setiap produksinya, untuk mengurangi sisa kain yang terbuang dapat diterapkan konsep zero waste fashion design. Penerapan konsep zero waste fashion design dapat dipermudah dengan adanya teknik engineered print. Teknik engineered print adalah rekayasa atau penempatan motif yang dirancang agar pas dengan potongan pola pakaian. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat busana ready to wear dengan memaksimalkan penggunaan konsep zero waste untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan teknik engineered print untuk membantu proses penyusunan pola dan pengaplikasian motif pada kain. Proses penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan eksplorasi untuk mendukung proses perancangan busana. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi proses produksi pakaian ready to wear yang menghasilkan limbah kurang dari 15% menggunakan konsep zero waste fashion design dengan teknik engineered print untuk pembuatan pola sekaligus penerapan motif.