Cerita rakyat "Si Leungli" jarang mengalami penceritaan kembali, sehingga keberadaan cerita tersebut dapat hilang. Salah satu media untuk melestarikan cerita rakyat adalah media animasi 2D. Membuat animasi 2D dibutuhkan karakter sehingga dibutuhkan pemahaman karakteristik dan fisik karakter yang kemudian dirancang dan divisualkan. Cerita "Si Leungli" menceritakan tentang persaudaraan perempuan asal Jawa Barat yang berfokus pada anak bungsu yang dianiaya oleh kakak-kakaknyaa yang otoriter dan tamak. Untuk mengumpulkan data mengenai karakteristik dan fisik persaudaraan perempuan tersebut, penulis melakukan pengumpulan data dengan metode kualitatif yaitu wawancara dengan ahli budaya, mengumpulkan dokumen berupa foto pribadi anak-anak perempuan beretnis sunda, dan studi pustaka. Landasan perancangan karakter berdasarkan lima fase yang dibagi oleh Stephen Silver. Hasil dari penelitian tersebut menjadi landasan dalam merancang karakter persaudaraan anak perempuan beretnis sunda cerita "Si Leungli" untuk kebutuhan animasi 2D.
Kata Kunci: Perancangan Karakter, Cerita Rakyat, Persaudaraan Anak Perempuan, Animasi 2D.