Kasus Orang Tua menelantarkan anak semakin banyak di Indonesia. Sedangkan anak adalah titipan dari Tuhan yang seharusnya dilindungi dan didik agar dapat menjadi penerus bangsa. Keberadaan anak-anak terlantar di jalanan ini merupakan salah satu cerminan dari kurangnya pemerataan kesejahteraan sosial yang terjadi di masyarakat. Maka dibutuhkannya lembaga yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk pengasuhan anak, salah satunya adalah Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Ciumbuleuit Bandung yang memiliki tujuan mewujudkan anak asuh yang cerdas, sehat, disiplin, berprestasi, mandiri dan berakhlaq mulia.
Untuk mewujudkan tujuan RPSAA Ciumbuleuit Bandung maka dibutuhkan fasilitas yang dibutuhkan berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI No. 50/HUK/2004. Akan tetapi terdapat beberapa fasilitas yang belum tersedia sehingga dapat berpengaruh pada pengoptimalan kegiatan dan tujuan dari RPSAA Ciumbuleuit Bandung.
Dengan meninjau dari psikologis rumah yang berarti suatu hunian yang digunakan untuk beristirahat serta dapat menciptakan suasana tentram, damai, menyenangkan bagi penghuninya. Maka dibutuhkan perancangan yang dapat menciptakan suasana homey dengan kehangatan dan keceriaan agar anak-anak yatim dapat merasakan suasana yang sesuai dengan yang mereka butuhkan seperti halnya dirumah. Berlatar belakang dari permasalahan tersebut, maka karakter anak sangat cocok diambil sebagai pendekatan dasain terkait permasalahan-permasalahan yang biasa mereka hadapi. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan ulang interior untuk Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak.
Kata Kunci: Panti Asuhan, Anak, Keluarga