Fokus pemerintah dalam menciptakan regulasi pada industri farmasi
menandakan bahwa industri farmasi tergolong sebagai high regulated industry.
Hambatan masuk yang tinggi pada industri farmasi menciptakan adanya persaingan
yang ketat di dalam industri tersebut. Selain itu, peningkatan dalam pertumbuhan
produksi pada industri farmasi dapat mendorong perekonomian Indonesia namun
berbanding terbalik dengan penurunan kinerja pada laba yang terjadi di beberapa
perusahaan menyebabkan adanya kebutuhan untuk melakukan analisis mengenai
struktur dan kinerja di industri farmasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana struktur dan kinerja
industri farmasi di Indonesia tahun 2012-2019. Selain itu, penelitian ini juga
betujuan untuk melihat hubungan antara struktur dan kinerja industri farmasi di
Indonesia tahun 2012-2019 dengan melihat konsistensi dari nilai struktur dan
kinerja. Ruang lingkup struktur industri yang akan dibahas sebagai tolak ukur
dalam melihat suatu industri yaitu melihat dari jumlah pembeli, jumlah penjual,
diferensiasi produk, hambatan keluar masuk dan supplier. Kinerja dapat diukur
dengan melihat nilai pengukuran dari rasio lancar, rasio leverage, ROA dan ROE.
Penelitian ini membahas keterkaitan antara struktur dan kinerja dengan
menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik
total population sampling dengan menggunakan 10 perusahaan di industri farmasi
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini
akan menggunakan data sekunder yang didapat dari dokumen resmi dari publikasi
dengan perusahaan yang terkait, buku, jurnal, website resmi, media cetak dan
online. Teknik analisis data pada penelitian ini terbagi menjadi analisis kualitatif
dan kuantitatif. Pada kualitatif digunakan analisis dari variabel struktur dan kinerja
yang nantinya akan diukur menggunakan tabel uji konsistensi kualitatif untuk
mengetahui persentase antar variabel struktur dan kinerja. Pada kuantitatif akan
dilakukan perhitungan rasio konsentrasi dan skala MES untuk mengukur struktur
serta menghitung rasio untuk kinerja. Uji hipotesis akan dilakukan dengan uji F.
Hasil memperlihatkan bahwa: (1) Struktur industri industri farmasi di
Indonesia adalah oligopoli dengan konsentrasi yang sangat tinggi yaitu 79% selama
tahun 2012-2019. (2) Rata-rata dari nilai MES menunjukkan hasil hambatan masuk
yang sangat tinggi yaitu 64,98%. (3) Kinerja keuangan masih dibawah rata-rata
kecuali nilai rasio likuiditas dengan nilai rata-rata sebesar 315%. (4) Terdapat
konsistensi antara variabel struktur dan kinerja, secara kualitatif berada pada nilai
CR3-ROA yaitu 42,9% dan MES-ROA yaitu 57,1% sedangkan secara kuantitatif
berada pada nilai CR3-MES-ROA yaitu sebesar 73%. Sehingga dibutuhkan
perhatian khusus dalam melihat pergerakan pada ragulasi yang dapat
mempengaruhi struktur dan melakukan efisiensi dalam menghasilkan laba serta
meningkatkan penjualan.
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tolak ukur perusahaan untuk
mampu bertahan di industri farmasi dengan menggunakan hasil sebagai referensi
perusahaan untuk mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan serta vi
mengetahui hubugan antara struktur dan kinerja industri farmasi. Penelitian ini
ditujukan dengan tujuan menambah wawasan mengenai penelitian serta
pengetahuan tentang struktur yang digunakan untuk bertahan di suatu industri serta
mampu bertahan di persaingan antar perusahaan dan mengetahui hubungan antara
struktur dengan kinerja perusahaan.
Kata Kunci: struktur, kinerja, ekonomi industri, industri farmas