Analisis Bantuan Investasi, Jejaring dan Infrastruktur yang Dilakukan Oleh Ashoka Indonesia Berdasarkan Persepsi Fellow (Perusahaan Sosial Binaan) Wilayah Bandung

NADIA DWITIA KYATI

Informasi Dasar

13.04.587
658.4
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Ashoka Indonesia sebagai organisasi sosial memiliki tiga budaya pendekatan yaitu memberikan investasi, memberikan jejaring dan memberikan infrastruktur. Menurut Thompson (2002: 428) bahwa kebutuhan wirausaha sosial dapat disimpulkan menjadi lima kebutuhan wirausaha sosial, yaitu kebutuhan jejaring, kebutuhan kemampuan manajemen orang, kebutuhan kemampuan penggalangan dana, kebutuhan mentoring dan kebutuhan dukungan konseling dan petunjuk bisnis. Berdasarkan pernyataan Proses dan peran usaha sosial pada Ashoka Indonesia akan dirasakan langsung oleh para fellow Ashoka Indonesia. Hal inilah yang menjadi latar peneliti untuk melakukan penelitian mengenai analisis bantuan Ashoka Indonesia berdasarkan persepsi fellow. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kualitatif dengan mengikutsertakan empat responden sebagai narasumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data menarik kesimpulan. Variabel yang diteliti adalah tiga budaya pendekatan yang dilakukan oleh Ashoka Indonesia, yaitu budaya investasi, budaya berjejaring dan budaya infrastruktur/fasilitas. Berdasarkan hasil kajian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh Ashoka Indonesia telah sesuai dengan kebutuhan jejaring berdasarkan persepsi fellow, namun jejaring masih belum efektif karena fellow kurang mendapatkan informasi dan tidak selalu meghadiri pertemuan dengan pihak lain. Pendekatan yang dilakukan Ashoka Indonesia telah sesuai dengan kebutuhan keahlian mengelola individu berdasarkan persepsi fellow. Pendekatan yang dilakukan Ashoka Indonesia telah memenuhi kebutuhan keahlian mengelola penggalangan dana berdasarkan persepsi fellow. Pendekatan yang dilakukan Ashoka Indonesia telah memenuhi kebutuhan mentoring berdasarkan persepsi fellow, namum masih dirasakan kurang efektif karena fellow tidak pernah menghadiri pendidikan dan pelatihan. Pendekatan yang dilakukan Ashoka Indonesia telah memenuhi kebutuhan dukungan dan konseling berdasarkan persepsi fellow. Berdasarkan analisis dan pembahasan terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki agar pendekatan Ashoka Indonesia sesuai dengan kebutuhan fellow adalah menerapkan teknologi lain selain e-mail dan mailing list untuk fasilitas berjejaring dan menyebarkan informasi. Mengadakan pertemuan antar-organisasi atau fellow lain yang sesuai dengan kebutuhan fellow, serta mengadakan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan fellow secara umum, dengan waktu pelaksanaan yang lebih disesuaikan. Kata kunci: Organisasi sosial, budaya, kebutuhan wirausaha sosial

Subjek

ORGANIZATION
ENTREPRENEURSHIP - SOCIAL

Katalog

Analisis Bantuan Investasi, Jejaring dan Infrastruktur yang Dilakukan Oleh Ashoka Indonesia Berdasarkan Persepsi Fellow (Perusahaan Sosial Binaan) Wilayah Bandung
 
xiv, 72p.: il.; 21 cm + lampiran.
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

NADIA DWITIA KYATI
Perorangan
Jafar Sembiring
 

Penerbit

[ Library & Knowledge Center ] Institut Manajemen TELKOM, MBTI
Bandung
2013

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini