Pemeriksaan suhu tubuh merupakan salah satu cara untuk mengetahui kondisi tubuh kita dan itu dilakukan pada saat melakukan medical checkup. Tetapi untuk melakukan medical checkup ke rumah sakit pada masa pandemi COVID-19 sangat berisiko tertular virus tersebut. Oleh karena tugas akhir ini membahas tentang sistem telemedicine untuk memfasilitasi komunikasi antara pasien dan dokter dengan lebih efisien.
Sistem telemedicine pemantauan suhu tubuh dibuat menggunakan sensor inframerah MLX90614. Dalam komunikasi data sistem telemedicine ini menggunakan algoritma pertukaran kunci Diffie-Hellman dan enkripsi AES untuk menjamin keamanan data pasien. Data suhu tubuh akan diambil dari dahi pasien dan dienkripsi oleh mikrokontroler ESP32. Data yang sudah dienkripsi akan dikirimkan ke server cloud dan aplikasi untuk dianalisis lebih lanjut.
Hasil dari perbandingan alat dengan thermometer gun mendapatkan nilai RSME sebesar 0.305. Rata-rata lama waktu proses enkripsi untuk panjang kunci 128 dan 256 bit sebesar 201.39 ?s dan 243.5 ?s dengan rata-rata delay dari mikrokontroler ke server cloud sebesar 104.5 ms. Sedangkan untuk rata-rata delay dari mikrokontroler ke aplikasi melalui jaringan BLE sebesar 502.5 ms. Hasil throughput pada jaringan Wi-Fi yang sebesar 4212.5 bit/s. Sedangkan untuk throughput pada jaringan BLE sebesar 7683.5 bit/s. Untuk packet loss yang didapatkan baik itu pada jaringan Wi-Fi atau BLE sebesar 0%. Rata-rata uptime yang dihasilkan oleh alat dengan kapasitas baterai 400 mAh sebesar 16200 detik.