Pelabuhan merupakan salah satu prasarana transportasi laut yang sangat efektif menghubungkan antar kawasan untuk melayani pergerakan orang dan barang. Pelayanan pergerakan orang di pelabuhan yang nyaman juga akan meningkatkan minat pariwisata. Salah satu pulau di Indonesia yang menjadi destinasi wisata bahari dan non bahari adalah Provinsi Lampung. Untuk mencapai Provinsi Lampung dapat ditempuh melalui darat, udara dan laut. Penyebrangan laut dapat ditempuh dengan menggunakan moda transportasi laut dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni. Belakangan ini Pelabuhan Bakauheni menunjukkan bahwa jumlah penumpang terus meningkat, sedangkan kapasitas dari fasilitas pendukung di pelabuhan sudah tidak memadai. Sehingga dibangunlah pelabuhan baru yakni Pelabuhan Eksekutif Bakauheni. Namun pelabuhan Bakauheni belum memiliki ambience yang kuat untuk mencerminkan citra daerah lokal Lampung agar dikenal oleh masyarakat luas, serta menjadikan promosi wisata. Oleh sebab itu, penulis ingin memunculkan kearifan local budaya tenun kapal dalam suasana ruang interior pelabuhan agar pengguna pelabuhan bisa mengetahui budaya setempat yang mana sekaligus menjadi ajang pemasaran wisata secara tidak langsung. Metode desain yang digunakan ialah metode analisis dan sintesis, untuk penerapan metode ini penulis melakukan pencarian data secara langsung dengan mengunjungi lokasi dan menemukan beberapa masalah yang ada sehingga muncul konsep lokalitas budaya Tenun Kapal. Konsep ini merupakan sudut pandang penulis dalam memadukan kearifan local secara mentah ke dalam perancangan interior, yang berguna untuk memperkenalkan budaya daerah setempat. Oleh sebab itu peulis memunculkan beberapa unsur lokalitas budaya setempat guna memperkenalkan kepada pengguna pelabuhan sekaligus menjadi ajang pemasaran wisata secara tidak langsung.